Kamis, 12 November 2015

MAKALAH MOZAIK DAN MONTASE

Montase Dan Mozaik
PENDIDIKAN SENI RUPA
Dosen Pengampu: M.Reyhan Florean, M.Pd



Disusun Oleh Kelompok 5 ( III/G ) :
1.                  Puput Ifa Widiawati   ( 14186206242 )
2.                  Ria Latifa                   ( 14186206243)
3.                  Ferty Retnoningtias    ( 14186206241 )
4.                  Riski Fauzi                 ( 14186206244)            


           

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR STKIP PGRI TULUNGAGUNG
Jl. Mayor Sujadi Timur 7, Tulungagung. Telp.:(0355)321426
email: stkip@stkippgritulungagung.ac.ad. laman: www.stkippgritulungagung.ac.id.
Tahun Akademik 2014/2015

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Seni Rupa Montase dan Mozaik dengan baik dan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Seni Rupa yaitu bapak M. Reyhan Florean, M.Pd.
Makalah ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan pemahaman pembaca terhadap  Montase dan Mozaik. Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui pendahuluan, pembahasan masalah, serta penarikan garis kesimpulan dalam makalah ini .
Makalah Pendidikan Seni Rupa Montase dan Mozaik ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini. Dengan makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami mengenai Pendidikan Seni Rupa Montase dan Mozaik.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Seni Rupa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk berkarya menyusun makalah. Montase dan Mozaik. Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan berupa konsep dan pemikiran dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
                                                                                 
                                                                                                 Tulungagung, 13 Oktober 2015
                                                                                                                                                                                  
                                                                                                Penulis

Kelompok 5





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
 BAB I PENDAHULUAN                                  
A. Latar Belakang …...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
 C. Tujuan Masalah......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengertian Montase.................................................................................................................5
B.   Tenik Pembuatan Montase......................................................................................................5
C.   Pengertian Mozaik..................................................................................................................6
D.  Teknik Pembuatan Montase...................................................................................................6
 BAB III PENUTUP
 A. Kesimpulan...........................................................................................................................8
 B. Saran.....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Pendidikan Seni Rupa yang berfungsi sebagai dasar keilmuan akan memberikan landasan konseptual bagi mata pelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian. Dalam ilmu pendidikan seni rupa, terdapat kerangka teoretik yang sangat berharga bagi penerapan dan pengayaan materi Kerajinan Tangan dan Kesenian di Sekolah Dasar atau Taman Kanak-kanak. Oleh karena itu, pada buku ini tidak sepenuhnya mengacu pada kurikulum Kertakes SD, tetapi lebih luas dan mendasar. Pada bahasan praktika diberikan beberapa pilihan tugas berkarya bagi Guru (calon guru) yang dapat diterapkan dalam mata pelajaran Kertakes.
Kerajinan Tangan dan Kesenian (Kertakes) diberikan bagi murid SD guna menumbuhkan kepekaan rasa keindahan (estetika) sehingga membentuk sikap kreatif, apresiatif dan kritis. Kertakes memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengalaman berapresiasi dan berkreasi yang dapat menghasilkan suatu benda yang bermanfaat.
Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan. Estetika merupakan ilmu membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk, bagaimana supaya dapat merasakannya. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.

B.  Rumusan Masalah
1.    Bagaimana pengertian dari Montase ?
2.    Bagaimana teknik dari Montase ?
3.    Bagaimana pengertian dari Mozaik ?
4.    Bagaimana Tenik dari Mozaik ?

C.  Tujuan Masalah
1.    Untuk mengetahui pengertian Montase.
2.    Untuk mengetahui teknik Montase.
3.    Untuk mengetahui pengertian Mozaik.
4.    Untuk mengetahui teknik Mozaik.


BAB II
PEMBAHASAN


A.  Pengertian Montase
Pengertian Montase, menurut kamus besar Bahasa Indonesia, yaitu komposisi gambar-gambar  yang dihasilkan dari percampuran unsur dari beberapa sumber.  Pada perkembangannya montase yang semula terbatas pada karya dua dimensi sekarang telah merambah kepada karya tiga dimensi. Karya montase ini juga kurang dikenal oleh kalangan umum, karena bentuk karyanya masih mempunyai kemiripan dengan seni lukis, seni kriya, seni patung. Sehingga jenis karya ini dianggap sebagai salah satu dari jenis karya tersebut.
Karya montase dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar yang sudah jadi lainnya. Gambar rumah dari majalah kemudian dipotong yang hanya diambil gambar rumahnya saja kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar. Ini merupakan salah satu contoh sederhana dari karya montase.
Montase dua dimensi dianggap seperti karya lukisan karena materialnya terdiri dari gmbar-gambar yang sudah jadi hanya karena dipotong-potong lalu dipadukan sehingga menjadi satu kesatuan karya ilustrasi. Montase disamping dibuat dua dimensi juga tiga dimensi, montase tiga dimensi berbentuk setting.

B.   Teknik Montase
Bahan dan alat yang diperlukan: gambar dari majalah/koran/kalender bekas, atau reproduksi potret, gunting, cutter, lem. Prosedur pengerjaan:
(a)    Potonglah gambar-gambar atau reproduksi potret dari majalah, poster, kalender atau lainnya mengikuti kontur gambar/potret tersebut. Gambar yang dipotong mungkin hanya bagian tertentu saja.
(b)    Susunlah hasil guntingan tadi berdasarkan kreasi masing-masing, pada kertas gambar yang sudah disediakan. Susunan gambar tadi akan menghasilkan suatu susunan bentuk yang baru, dan kadang-kadang aneh, lucu, dan fantastik. Penyusunannya menggunakan lem.
Untuk memberikan kesan gambar yang artistik dan fantastik, gambar montase ini bisa dilengkapi dengan goresan spidol warna, atau pulasan cat air pada bagian tertentu yang dianggap perlu.



 
Gambar montase
 
 






C.       Pengertian Mozaik
Mozaik menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang disusun dan ditempelkan dengan perakekat (Depdiknas 2001). Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotong-potong atau dibentuk potongan kemudian disusun dengan, ditempelkan pada bidang datar dengan dilem.

D.  Teknik Pembuatan Mozaik
Bahan pokok yang dapat dimanfaatkan untuk membuat mozaik ini sangat beragam. Bahan tersebut misalnya: potongan kertas, lempengan kayu, kaca, potongan keramik, marmer, biji-bijian, batu-batuan. Alat yang digunakan untuk mengerjakan bahan tersebut disesuaikan dengan jenis bahan yang akan ditempelkan, misalnya: triplekss atau karton (sebagai bidang dasar), pensil (untuk merancang pola gambar), lem (kertas, aibon, lem putih/kayu), cutter (pisau).
Prosedur pengerjaan:
(a) Buat rancangan, gambar pada kertas yang disediakan.
(b) Sediakan bahan yang akan ditempelkan.
(c)  Tempelkanlah bahan-bahan yang sudah disediakan itu pada tempat yang sudah dirancang. Perlu diingat bahwa ukuran dari bahan yang ditempelkan umumnya sama. Pada satu hasil karya mosaik, mungkin saja ada beberapa kelompok ukuran.
Karya Mozaik (tempelan bahan alam/biji-bijan dan kertas). Menggambar bentuk adalah kegiatan menggambar dengan meniru kemiripan bentuk benda model yang disimpan di depan penggambar. Bagi anak SD kemiripan tidak selalu harus seperti memotret, tetapi yang penting adalah bagaimana anak-anak bisa mengekspresikan ide/gagasan tentang bentuk benda yang diamatinya itu. Bahan dan alat yang diperlukan: kertas gambar, benda/model yang akan digambar, pinsil hitam/pinsil warna/ballpoint/spidol.
Prosedur pengerjaan:
(a) Tempatkan benda/model yang akan digambar di tengah anak-anak yang akan menggambar.
(b) Anak-anak menggambar benda dengan mencontoh langsung benda yang dijadikan modelnya sesuai posisi mereka.
(c) Penyelesaian akhir gambar bisa hanya hitam putih, hanya dengan pensil saja, dengan ballpoint, atau mungkin dengan pinsil warna.
Menggambar dekoratif ialah kegiatan menggambar hiasan (ornamen) pada kertas gambar, atau pada benda tertentu. Sifat dekoratif pada gambar menunjukkan fungsi gambar sebagai hiasan (motif hias). Bahan dan alat yang diperlukan: kertas gambar, pewarna, kuas, pinsil hitam/pinsil warna/spidol.
Prosedur pelaksanaannya:
(a) Buat rancangan atau gambar berupa motif hias/ornamen pada kertas yang sudah disediakan atau benda 3 dimensi tertentu.
(b) Motif hias bisa berupa stilasi dari alam (fauna, flora, alam benda), abstrak, atau geometris.
(c) Penyelesaian akhir gambar seperti pada gambar bentuk, hanya hitam putih saja, atau berwarna.
(d) Warna-warna yang digunakan bisa diambil dari: pewarna buatan, atau pewarna alam.









Gambar mozaik









BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
1.    Pengertian Montase, menurut kamus besar Bahasa Indonesia, yaitu komposisi gambar gambar  yang dihasilkan dari percampuran unsur dari beberapa sumber.
2.    Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotong-potong atau dibentuk potongan kemudian disusun dengan, ditempelkan pada bidang datar dengan dilem.

B.  Saran
Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Kolase dan Montase, semoga kita semua bisa benar-benar memahami Kolase dan Montase. Sehingga, kita bisa mengetahui dan memahami isinya.




DAFTAR PUSTAKA









MAKALAH ESTETIKA ABAD PERKEMBANGAN DAN ESTETIKA PRA MODERN

Estetika Abad Pertengahan Dan Estetika Pra Modern
PENDIDIKAN SENI RUPA
Dosen Pengampu: M.Reyhan Florean, M.Pd







Disusun Oleh Kelompok 5 ( III/G ) :
1.    Puput Ifa Widiawati   ( 14186206242 )
2.    Ria Latifa              ( 14186206243)
3.    Ferty Retnoningtias    ( 14186206241 )
4.    Riski Fauzi            ( 14186206244)            



           

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR STKIP PGRI TULUNGAGUNG
Jl. Mayor Sujadi Timur 7, Tulungagung. Telp.:(0355)321426
email: stkip@stkippgritulungagung.ac.ad. laman: www.stkippgritulungagung.ac.id.
Tahun Akademik 2014/2015



Kata Pengantar
           
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Seni Rupa Estetika Abad Pertengahan dan Estetika Pra Modern dengan baik dan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Seni Rupa yaitu bapak M. Reyhan Florean, M.Pd
Makalah ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan pemahaman pembaca terhadap Estetika Abad Pertengahan dan Estetika Pra Modern. Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui pendahuluan, pembahasan masalah, serta penarikan garis kesimpulan dalam makalah ini .
Makalah Pendidikan Seni Rupa Estetika Abad Pertengahan dan Estetika Pra Modern ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini. Dengan makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami mengenai Pendidikan Seni Rupa Estetika Abad Pertengahan dan Estetika Pra Modern.
 Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Seni Rupa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk berkarya menyusun makalah. Estetika Abad Pertengahan dan Estetika Pra Modern. Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan berupa konsep dan pemikiran dalam penyusunan makalah ini.
 Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
                                                                                 
                                                                                                 Tulungagung, 27 Maret 2015
                                                                                                                                                                                  
                                                                                                Penulis

Kelompok 4



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
 C. Tujuan Masalah......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengertian Estetika ...............................................................................................................5
B.   Estetika Abad Pertengahan....................................................................................................6
C.   Estetika Pra Modern..............................................................................................................7
 BAB III PENUTUP
 A. Kesimpulan..........................................................................................................................8
 B. Saran....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA 






BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Pendidikan Seni Rupa yang berfungsi sebagai dasar keilmuan akan memberikan landasan konseptual bagi mata pelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian. Dalam ilmu pendidikan seni rupa, terdapat kerangka teoretik yang sangat berharga bagi penerapan dan pengayaan materi Kerajinan Tangan dan Kesenian di Sekolah Dasar atau Taman Kanak-kanak. Oleh karena itu, pada buku ini tidak sepenuhnya mengacu pada kurikulum Kertakes SD, tetapi lebih luas dan mendasar. Pada bahasan praktika diberikan beberapa pilihan tugas berkarya bagi Guru (calon guru) yang dapat diterapkan dalam mata pelajaran Kertakes.
Kerajinan Tangan dan Kesenian (Kertakes) diberikan bagi murid SD guna menumbuhkan kepekaan rasa keindahan (estetika) sehingga membentuk sikap kreatif, apresiatif dan kritis. Kertakes memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengalaman berapresiasi dan berkreasi yang dapat menghasilkan suatu benda yang bermanfaat.
Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan. Estetika merupakan ilmu membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk, bagaimana supaya dapat merasakannya. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.

B.   Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian estetika seni rupa ?
2.    Bagaimana estetika abad pertengahan seni rupa?
3.    Bagaimana estetika pra modern seni rupa?

C.  Tujuan Masalah
1.    Untuk mengetahui pengertian estetika seni rupa.
2.    Untuk menjelaskan estetika abad pertengahan seni rupa.
3.    Untuk menjelaskan estetika pra modern seni rupa.




BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Estetika
Berdasarkan pendapat umum, estetika diartikan sebagai suatu cabang filsafat yang memperhatikan atau berhubungan dengan gejala yang indah pada alam dan seni. Pandangan ini mengandung pengertian yang sempit.
Estetika yang berasal dari bahasa Yunani "aisthetika" berarti hal-hal yang dapat dicerap oleh pancaindera. Oleh karena itu estetika sering diartikan sebagai pencerapan indera (sense of perception).Alexander Baumgarten (1714 1762), seorang filsuf Jerman adalah yang pertama memperkenalkan kata "aisthetika", sebagai penerus pendapatCottfried Leibniz (1646-1716). Baumgarten memilih estetika karena ia mengharapkan untuk memberikan tekanan kepada pengalaman seni sebagai suatu sarana untuk mengetahui (the perfection of sentient knowledge).
Untuk estetika sebaiknya jangan dipakai kata filsafat keindahan karena estetika kini tidak lagi semata-mata menjadi permasalahan falsafi tapi sudah sangat ilmiah. Dewasa ini tidak hanya membicarakan keindahan saja dalam seni atau pengalaman estetis, tetapi juga gaya atau aliran seni, perkembangan seni dan sebagainya.
Masalah dalam seni banyak sekali. Di antara masalah tersebut yang penting adalah masalah manakah yang termasuk estetika, dan berdasarkan masalah apa dan ciri yang bagaimana. Hal ini dikemukakan oleh George T. Dickie dalam bukunya "Aesthetica". Dia mengemukakan tiga derajat masalah (pertanyaan) untuk mengisolir masalah-masalah estetika. Yaitu pertama, pernyataan kritis yang mengambarkan,, menafsirkan, atau menilai karya-karya seni yang khas. Kedua pernyataan yang bersifat umum oleh para ahli sastra, musik atau seni untuk memberikan ciri khas genre-genre artistik (misalnya: tragedi, bentuk sonata, lukisan abstrak). Ketiga, ada pertanyaan tentang keindahan, seni imitasi, dan lain-lain.


B. Estetika Abad Pertengahan
Abad pertengahan merupakan abad gelap yang menghalangi kreativitas seniman dalam berkarya senii. Agama Nasrani (Kristen) yang mulai berkembang dan berpengaruh kuat pada masyarakat akan menjadi "belenggu" seniman.
Gereja Kristen lama bersifat memusuhi seni dan tidak mendorong refleksi filosofis terhadap hal itu. Seni mengabdi hanya untuk kepentingan gereja dan kehidupan sorgawi. Karena memang kaum gereja beranggapan bahwa seni itu hanyalah/dan selalu mmemperjuangkan bentuk visual yang sempurna (idealisasi). Manusia merupakan pusat penciptaan. Segala sesuatu karya kembali kepada manusia sebagai subyek matternya. Hal ini dinamakan anthroposentris.
Tokoh Renesans (dari kata Renaissance), Leon Battista mengatakan bahwa lukisan adalah penyajian tiga dimensi. Ia menekankan penggambaran yang setia dan konsisten dari subyek dramatik sebuah lukisan.
Battista berpendapat pula bahwa seniman harus mempelajari ilmu anatomi manusia, dan kaidah-kaidah teknik senirupa yang lain. Dengan kata lain, seniman perlu mengikuti pendidikan khusus, selain mengembangkan bakat seninya. Pandangan ini pun diikuti para ahli lainnya dan para seniman di jaman initermasuk Leonardo dan Vinci. Istilah akademis dalam seni mulai tampak dirintis, karena ada usaha para seniman untuk mengembangkan ilmu seni secara rasional (teori yang berlandaskan kaidah seni klasik Yunani/Romawi).
  
C. Estetika Pra Modern
Anthony Ashley Cooper mengembangkan metafisika neoplatoistik yang memimpikan satu dunia yang harmonis yang diciptakan oleh Tuhan. Aspek- aspek dari alam yang harmonis pada manusia ini termasuk pengertian moral yang menilai aksi-aksi manusia, dan satu pengertian tentang keindahan yang menilai dan menghargai seni dan alam. Keagungan, termasuk keindahan merupakan kategori estetika yang terpenting.
David Hume lebih banyak menerima pendapat Anthony tetapi ia mempertahankan bahwa keindahan bukan suatu kualitas yang objektif dari objek. Yang dikatakan baik atau bagus ditentukan oleh konstitusi utama dari sifat dan keadaan manusia, termasuk adat dan kesenangan pribadi manusia. Hume juga membuat konklusi, meskipun tak ada standar yang mutlak tentang penilaian keindahan, selera dapat diobyektifkan oleh pengalaman yang luas, perhatian yang cermat dan sensitivitas pada kualitas-kualitas dari benda.
Immanuel Kant, seperti Hume, bertahan bahwa keindahan bukanlah kualitas objektif dari objek. Sebuah benda dikatakan indah bila bentuknya menyebabkan saling mempengaruhi secara harmonis,diantara imajinasi dan pengertian (pikiran). Penilaian selera maknanya subjektif dalam arti ini.

BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
1.    Estetika diartikan sebagai suatu cabang filsafat yang memperhatikan atau berhubungan dengan gejala yang indah pada alam dan seni.
2.    Abad pertengahan merupakan abad gelap yang menghalangi kreativitas seniman dalam berkarya senii. Agama Nasrani (Kristen) yang mulai berkembang dan berpengaruh kuat pada masyarakat akan menjadi "belenggu" seniman.
3.    Anthony Ashley Cooper mengembangkan metafisika neoplatoistik yang memimpikan satu dunia yang harmonis yang diciptakan oleh Tuhan. David Hume lebih banyak menerima pendapat Anthony tetapi ia mempertahankan bahwa keindahan bukan suatu kualitas yang objektif dari objek. Immanuel Kant, seperti Hume, bertahan bahwa keindahan bukanlah kualitas objektif dari objek.

B.  Saran
Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Estetika Abad Pertengahan dan Estetika Pra Modern ini, semoga kita semua bisa benar-benar memahami tentang Estetika Abad Pertengahan dan Estetika Pra Modern. Sehingga, kita bisa mengetahui dan memahami isinya.



DAFTAR PUSTAKA